Sabtu, 25 Agustus 2012

Gila! Aliran Sesat Pajajaran Halalkan Sex Bebas & Ejek Orang Shalat

0 komentar


BOGOR (voa-islam.com) - Aliran sesat kembali bermunculan di Jawa Barat, kali ini di Kampung Carangpulan, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, aliran sesat bernama Pajajaran Siliwangi Panjalu amat meresahkan warga sekitar.


Menurut salah seorang warga RW 5, Nurhayati (50), kelompok tersebut justru mengajarkan apa yang dilarang oleh agama yaitu sex bebas.

"Mereka (kelompok sesat) ngebolehin berhubungan dengan istri atau suami orang lain," katanya di sela aksi di halaman Kantor Kecamatan Dramaga, seperti dikutip detik.com, Sabtu (25/8/2012).

Bukan hanya itu, kelompok yang diperkirakan sudah mendiami Desa Cikarawang sekitar setahun itu juga mengajarkan untuk menyembah saung yang ada di sekitar markas mereka.

"Setiap malam mereka pada ngumpul, sekitar jam 2-3 malam, nyembah saung di depan rumah. Dengan nyembah saung mereka anggap dapat gelar haji satu hari satu malam," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima Nurhayati dari warga lainnya, kelompok tersebut memiliki pengikut sebanyak 10 orang. 7 orang warga Desa Cikarawang serta 3 lainnya merupakan warga yang diduga pendatang dan penyebar aliran tersebut.

"Kita pengennya alirannya dihentikan, warganya diusir dan yang kena (turut serta) diusir," ujar Haryati geram.

Kesesatan yang paling pokok dari ajaran Pajajaran Siliwangi Panjalu diantaranya adalah merubah syahadat. "Syahadat diubah kelompok itu, tidak menyebut Rasul tapi Raden Kainuhumi," ungkapnya.

Demikia pula halnya dengan shalat dan puasa Ramadhan, aliran sesat ini juga tidak mewajibkannya.  "Aliran Pajajaran Siliwangi Panjalu itu tidak mewajibkan salat 5 waktu dan puasa," imbuhnya.

Bahkan ketika warga tengah menjalankan ibadah puasa, kelompok ini malah asik makan di tengah warga yang berpuasa. "Warga puasa tapi aliran ini enggak puasa," katanya.

Kegeraman warga pun mulai dirasakan ketika warga kerap diejek kelompok yang sudah setahun berdiam di desa tersebut. Warga yang pulang dari masjid usai menjalankan Salat Tarawih sering diejek kelompok yang diduga mengajarkan kesesatan. "Kalau kita pulang Tarawih sering dibilang badut," tutur Nurhayati.

Resah dengan ulah aliran sesat tersebut, akhirnya sekitar dua ratusan warga desa Cikarawang menggeruduk kantor Kecamatan Dramaga. Mereka menolak keberadan kelompok yang dianggap sesat yang ada di kampungnya. Aksi mereka akhirnya bubar setelah pejabat dari kelurahan dan Sekretaris Kecamatan memediasi keinginan warga.

Sikap MUI Kabupaten Bogor

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor dengan tegas menyatakan bila kelompok Pajajaran Siliwangi Panjalu sebagai aliran sesat. MUI setempat meminta pengikut aliran tersebut bertaubat. Namun jika mereka tetap nekat dengan pemahaman sesatnya yang meresahkan warga, maka pilihan lainnya adalah meninggalkan kampung.

"Jika mereka tetap melakukan hal tersebut (ajaran sesat), mereka harus segera meninggalkan kampung," tegas Ketua Badan Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Kabupaten Bogor, Khaerul Yunus, ketika diwawancarai, Sabtu (25/08/2012).

Khaerul menyatakan, aliran Pajajaran Siliwangi Panjalu masuk dalam 10 aliran sesat di Indonesia. Untuk itu, MUI akan segera memanggil pimpinan kelompok tersebut untuk dimintai penjelasan mengenai ajaran yang sempat membuat resah warga di RW 5 dan 6, Kampung Carangpulan, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
"Si pimpinan harus menghadapi kami dan memberikan penjelasan," tegasnya lagi. [Widad/dtk]

0 komentar:

Posting Komentar