Rosululloh sholallohu alaihi wasalam telah menghadapi berbagai macam cobaan dalam dawkahnya sejak ia mengemban risalah dienulloh ini padahal sebelumnya ia adalah orang yang paling disukai oleh masyakatnya karena kejujuran dan kepribadian beliau yang sangat agung, akan tetapi beliau mendapatkan permusuhan sejak diangkat menjadi nabi dan orang-orang kafir dan munafiq terus berusaha dengan segala cara.
Orang-orang kafir akan senantiasa memusuhi Islam dan pengusungnya. Mereka telah menjadi musuh Alloh Rosul-Nya sholallohu alaihi wasalam. Mereka senantiasa ingin memadamkan cahaya Islam. Orang-orang kafir bukan hanya mendustakan risalah Rosululloh, bahkan mereka mencaci, mencela, menuduh gila, tukang sihir, menghinakan pengikut setinya dan sikap buruk lainnya. Akhir-akhir ini dengan menggambarnya dengan gambar kartun dan di buat cerita-cerita komik dan bahkan yang terbaru dibuatkan film yang melecehkan Rosululloh. Akhir-akhir ini mereka sering melalukan penghinaan dengan menggambarnya dengan gambar kartun dan dibuat cerita-cerita komik dan bahkan yang terbaru dibuatkan film yang melecehkan Rosululloh, diantaranya film “Innocence of Muslim” yang dibuat oleh Yahudi israel.
Alloh ta’ala berfirman dalam QS.Al-Furqon 31:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.”
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin.” (QS. Al-An’am 112)
Waroqoh bin nufail berkata kepada Rosululloh:
نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا عُودِيَ، وَإِنْ يُدْرِكْنِي يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا
Ya.. Tidak ada laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang kau bawa ini melainkan akan dimusuhi, andaikata aku mendapatimu hari-harimu niscaya aku akan menolongmu dengan sebenar-sebanarnya pertolongan. (HR Bukhori No.03)
Nash di atas menjelaskan bahwa perjuangan seluruh utusan Alloh ta’ala menghadapi rintangan dari syaitan golongan jin dan dari syaiton golongan manusia ataupun dari sekutu mereka orang-orang munafiq dan jahil, dan musuh-musuh Alloh itu akan selalu berusaha memadamkan cahaya agama Alloh dengan berbagai macam cara diantaranya dengan menghina utusan-utusan Alloh ta’ala.
Alloh ta’ala berfirman:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. As-Shaf 8)
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS.al-Baqoroh 120)
Menyikapi prilaku orang-orang kufar dan munafiq ini maka wajib bagi setiap musliam untuk membela rasul dengan semampunya dalam bentuk apa-pun baik memboikot barang dagangan mereka dengan tidak mengkonsumsinya ataupun menuntu agar pelakunya di hokum dengan hukuman islam juga menerangkan kepada ummat akan keagungan Rosululloh alaihisolatu wassalam dan hukuman bagi yang menghinanya dan juga menjalankan sunah-sunahnya.
Saudara-saudariku fillah…
Berikut ini saya jelaskan hukuman bagi orang-orang yang menghina Rosululloh alaihisolatu wasalam:
Pengertian menghina ataupun mencela rasul
Yang di maskud mencela ataupun menghina Rosululloh adalah penentangan terhadap Rosululloh dengan perkara-perkara yang mengurangi kedudukannya sebagi rasul.
Penghinaan ataupun pencelaan ini bias berupa perkataan yang jelas-jelas merupakan penghinaan ataupun sindiran, isyarat baik dalam bentuk gambar kartun, lukisan ataupun yang lainnya. Imam Qodhi rahimahulloh menukilkan ijma’ dari kalangan sahabat rasul dan setelahnya bahwa pencelaan dengan isyarat itu sama saja dengen pencelaan secara terang-terangan. Ibnu taimiyah berkata dalam kitab asorimu maslul bahwa: Ulama-ulama kami berkata bahwa isyarat mencela Alloh dan rasul-Nya adalah murtad dan pelkunya wajib dipenggal sebagaimana penghinaan secara terang-terangan.
Jika pencela atau penghinanya seorang muslim
Para ulama telah berijma’ (bersepakat) akan kafirnya seorang yang menghina ataupun mencela Rosululloh jika pencela itu adalah seoang muslim.
Adapun sandaran ijma ini adalah firman Alloh:
يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ. وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ. لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ.
“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).” Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (QS At-Taubah: 64-66)
Sisi pendalilannya adalah: “Tidak usah kamu minta maaf karena kamu kafir sesudah beriman”
Adapun ulama-ulama yang menukil imja’ akan kafirnya pelaku penghinaan terhadap Rosululloh adalah di antaranya:
- Imam Ibnu Hazm berkata dalam kitab Almuhala bil atsar: Telah benar adanya apa yang telah kami sebutkan bahwa setiap yang menghina Alloh ta’ala ataupun mengolok-oloknya, ataupun menghina dan mengolok-olok salah satu dari malaikat-malaikat-Nya ataupun menghina dan mengolok-olok salah satu nabi dari para nabi atau juga menghina ayat dari ayat-ayat Alloh maka hal itu menjadikan pelakunya kafir murtad (keluar dari islam) dan baginya hukuman sebagai murtad.
- Imam Ishaq bin rahawaih berkata : Kaum muslimin telah berijma’ bahwa siapa saj yang menghina Alloh taupun rasul-Nya atau menolak dari sesautu dari apa yang Alloh turunkan ataupun membunuh seorang nabi maka ia menjadi kafir dengan perbuatan tersebut sekalipun ia mengakui seluruh apa yang Alloh turunkan.
- Imam Muhammad bin sihnun berkata: Para ulama telah berijma’ bahwa orang yang mencaci nabi ataupun mencacatinya maka ia kafir dan ancaman baginya adalah adzab Alloh dan hukumnya di kalangan ummat ini adalah dibunuh dan barangsiapa yang ragu akan kekafirannya maka iapun kafir.
- Syaikhul islam ibnu taimiyah berkata: Dan pendapat yang benar dalam masalah ini bahwa orang yang menghina sekalipun ia seorang muslim maka ia kafir dan di bunuh tanpa adalanya perbedaan pendapat dan inilah pendapat imam yang empat (Hanafi, malik, syafii dan ahmad. Pent) serta yang lainnya.
Ikhwatie fillah… dari ayat dan penjelasan ulama tadai maka jelaslah akan kekafiran seorang muslim yang menghina Rosululloh dan syaikhul islam menjelaskan secara gambling masalah ini dalam kitab “assorimul maslul ‘ala man syatimul rasaul”.
Jika pencelanya Orang kafir dzimie (orang kafir yang berada dalam perlindungan pemerintah islam)
Jika yang mencala ataupun yang menghina Rosululloh adalah kafir dzimi maka ia berubah setatusnya menjadi kafir harbi (orang kafir yang boleh diperangi) dan perlindungannya dari pemerintah islam menjadi batal sebagaimana firman Alloh ta’ala:
وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ
“Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.” (QS At-Taubah 12)
Ahlis tafsir Imam aljasos berkata berkaitan dengan ayat ini: Dzahir ayat ini menunjukan bahwa barangsiapa yang menampakan penghinaan terhadap nabi alaihi solatu wassalam dari orang kafir yang punya perjanjian perlindungan dengan pemerintah islam (kafir dzimi) maka batallah perjanjiannaya. Adapun hadits yang menunjukan boleh dibunuhnya kafir dzimi yang menghina rasul adalah riwayat abu dawud no: 4362 baha Alin bin abi thalib berkata: “Ada seorang perempua yahudi yang mencai-maki Rosululloh lalu ada seorang yang mencekiknya hingga mati dan Rosululloh-pun tidak menuntut darahnya.
Jika yang menghina Rosululloh adalah orang kafir harbi (orang kafir harbi yang diperbolehkan di bunuh)
Jika yang menghina Rosululloh adalah kafir harbi maka ia lebih layak unutk dibunuh karena disamping ia menghina rasul iapun memerangi islam secara ternag-terangan.
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin auf radiallohu ‘anhu dia berkata: ketika aku berdiri dibarisan perang badr aku menoleh ke kanan dan ke kiri tiba-tiba aku melihat dua pemuda dari kaum anshar yang usianya masih muda sehingga aku ingin rasanya memiliki kekuatan seperti mereka, salah satu dari pemuda itu menekatiku lalu bertanya dengan berbisik: paman..! apakah tau abu jahal? Aku menjawab: ya.. ada perlu apa kamu dengannya? Dia menjawab: aku diberi tahu bahwa ia mencaci maki rasululoh, demi yang menggengamjiwaku, jika kau melihatnya aku tidak akan berpisah dengannya sehingga aku atau dia yang mati.” Kata Abdurrahman: aku merasa senang dengan hal itu, kemudia pemuda yang satunya lagi juga mendekatiku dan juga bertanya dengan berbisik seperti halnya pemuda yang sebelumnya, tidak lama kemudian aku melihat ab jahl lalu kau katakana: lihat..! itu dia abu jahl yang kalia tanyakan itu.” Kedua pemuda iut segera mengejar abu jahl dan menebasnya dengan pedang meraka sehingga mereka berhasil membunuhnya, kemudian mereka kembali kepada Rosululloh untuk memberitahukan hal itu, Rosululloh bertanya.” Siapa diantara kalian berdua yang telah membeunuh abu jahl?” masing-masing menjawab: aku yang telah membunuhnya, Rosululloh bertanya lagi” Apakah kalian telah membersihkan pedang kalian?” keduanya menjawab: belum, lalu Rosululloh memeriksa kedua pedang tersebut kemudian beliau bersabda: “Kalian berdua telah membunuh abu jahl” dan harta yang di rampas dari abu jahl menjedi milik mu’[adz bin amr bin aljamuh, dua orang tersebut adalah mu’adz bin afra’ dan mu’adz bin amr bin aljamuh. (HR Bukhori No.3141)
Saudara-saudariku fillah..
Dari penjelasan di atas tadi jelaslah sudah hukuman bagi orang yang menghina Rosululloh apapun bentuknya dan iapun mendapatkan ancaman dari Alloh sebagai mana dalam firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.” (QS Alahzab 57)
Dan semoga risalah ini mengingatkan kaum muslimin akan agunganya kedudukan Rosululloh dan kita sebagai ummatnya wajib membela Rosululloh dari perbuatan orang-otang kafir, munafiq dan sekutu mereka dari orang-orang muslim fasiq lagi jahil akan perkara agama.(https://mimbarhadits.wordpress.com/2012/09/14/hukum-menghina-rosululloh/)
0 komentar:
Posting Komentar