·

Sejarah telah mencatat dengan tinta emasnya para pemuda
yang telah mengisi lembaran hidupnya dengan prestasi gemilang,
sehingga mulia dihadapan Allah dan juga mulia dihadapan manusia. Mereka
diantaranya sepreti Ibrahim, Yusuf, Musa‘alaihimus salam serta
ashaabul kahfi sebagaimana kisah mereka telah disebut dalam al Qur’an. Allah
berfirman tentang ashaabul kahfi,
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا
مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَداً
(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari
tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdo’a: “Wahai Tuhan kami,
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). (QS.
Al- Kahfi: 10)
Begitu juga di permulaan lembaran sejarah Islam, yang tak kosong
dari catatan kehidupan pemuda-pemuda pilihan, sebut saja Mush’ab bin
Umair radhiyallahu ‘anhu(duta Rasulullah pertama di Madinah) , Abu
Ubaidah bin Jarrah radhiyallahu ‘anhu (orang kepercayaan umat ini) dan yang
lainnya.
.:: Sebelum Engkau Menyesal.
Banyak hadist dari Rasulallah yang menunjukan betapa pentingnya
masa muda. Diantaranya adalah sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,
Gunakanlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa
mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu,
masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan
masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu. [HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu
Abi’ddunia, Ibnul-Mubarrak].
Masa muda adalah masa yang penuh dengan berbagai warna bagi
setiap anak manusia. Masa transisi dimana seorang pemuda berusaha mencari
jati dirinya. Dan juga merupakan masa keemasan bagi setiap orang untuk mengukir
prestasi dalam lebaran hidupnya. Namun disayangkan, tak sedikit juga yang telah
menghancurkan hidupnya dengan menyia-nyiakan masa tersebut, kehilangan jati
dirinya dimasa muda dan berujung penyesalan di masa tua.
Sebagaimana dikatakan dalam sebuah syair,
ألا ليت الشباب يعود يوماً *** فأخبره
بما فعل المشيب
Sekali-kali tidak, andaikata masa muda itu berulang barang satu
hari saja
Akan aku beritahukan penyesalan orang-orang (tua) yang telah
beruban.[Sya’ir ini disebutkan dalam kitabTuhfatus
Saniyah bi Syarhil Muqadimah aj Jurumiyah (cet. Makt.Hira’ hal 83)].
.:: Jangan hanya berangan-angan.
Masa muda, perahu untuk menuju kesuksesan di hari tua. Jangan
engkau sia-siakan! Dan jangan pula hanya engkau isi dengan angan-angan kosong! Berangan
untuk selalu hidup bahagia tanpa perjuangan, sebagaimana perkataan sebagian
orang “kecil manja-manja, muda foya-foya , tua kaya-raya, mati masuk surga”!??
Setiap kesuksesan memiliki jalan untuk mencapainya. Jika engkau
ingin cerdas maka rajinlah belajar, jika engkau ingin kaya maka rajinlah
berkerja, jika engkau ingin masuk surga maka tempuhlah jalannya. Sangat aneh
jika seseorang ingin sukses tetapi tidak mengempuh jalannya atau malah
menempuh jalan sebaliknya. Alangkah indahnya untaian sya’ir imam asy Syafii
rahimahullah dalam diwannya,
تَبْغي النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ طَرِيقَتَهَا ** إنَّ السَّفِينَةَ لاَ تَجْرِي عَلَى اليَبَسِ
Engkau mengendaki kesuksesan namun engkau tidak menempuh
jalannya..
Sesungguhnya perahu tidak berjalan diatas padang pasir. [Lihat dalam diwan imam asy Syafi’i bagian kumpulan qosidah yang diakhiri huruf syin (س). Adapun lafadz dalam diwan abu Athahiyah : ترجو النجاة و لم تسلك مسالكها *** إن السفينة لا تجري على اليبس].
Sesungguhnya perahu tidak berjalan diatas padang pasir. [Lihat dalam diwan imam asy Syafi’i bagian kumpulan qosidah yang diakhiri huruf syin (س). Adapun lafadz dalam diwan abu Athahiyah : ترجو النجاة و لم تسلك مسالكها *** إن السفينة لا تجري على اليبس].
.:: Jagalah masa mudamu dengan beribadah hanya kepada Allah
Jagalah masa mudamu, karena engkau akan ditanya tentangnya.
Engkau akan ditanya tentang setiap hal yang telah engkau kerjakan di masa muda,
sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,
لا تزول قدم العبد فى يوم القيامة حتى تسئل عن اربع عن عمره فيم
افناه وعن شبابه فيم ابلاه وعن ماله من اين اكتسبه وفيم انفقه وعن علمه ماذا عمل ب
Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai
selesai ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa
dihabiskan; tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan; tentang
hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang ilmunya,
apa yang sudah diperbuat dengannya.[HR. At-Tirmidzi
no.2417, dan beliau berkata: “hadits hasan shahih”, dan diriwayatkan dari
shahabat Abu Barzah Nadhlah bin ‘Ubaid Al-Aslami, dan dikeluarkanAl-Khathib
dalam kitab Iqtidha’ Al-Ilmi wal Amal. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam
Shahih At-Tirmidzi 2417, beliau juga berkata dalam Ash-Shahih Al-Jami’ hadits
no. 7300: “shahih”, dan dalam As-Silsilah Ash-Shahihah hadits no. 946].
Saudaraku, jangan tertipu dengan banyaknya pemuda yang tenggelam
dalam syahwat dunia di zaman kita ini. Hiasilah dirimu dengan ibadah kepada
Tuhanmu. Apakah engkau tidak ingin menjadi salah satu orang yang mendapat
naungan dari Allah di hari kiamat kelak? Dari Abi Hurairah radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا
ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ ..
Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Ta’ala pada hari
yang tidak ada naungan kecuali naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang
tumbuh dalam beribadah kepada Allah..[HR.
Bukhari: no. 1432 dan Muslim no. 1031].
.:: Isilah masa mudamu dengan mencari ilmu.
Selain amal shalih, sebaik-baik bekal yang harus dipersiapkan
seorang pemuda adalah ilmu. Karena ilmulah yang akan menerangi kehidupan
seseorang. Ilmu akan mengantarkan seseorang kepada pemahaman yang benar
terhadap agamanya . Dimana kepahaman terhadap agama merupakan salah satu
tanda kebaikan pada seseorang, sebagaimana Rasulullah bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْن
“Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, Maka Dia
akan memberikan pemahaman agama kepadanya.”[Diriwatkan oleh sahabat Muawiah, muttafaqun ‘alaihi. Bukhari
no.71 dan Shahih Muslim no.1037].
Hendaknya kita isi masa muda kita dengan mencari ilmu. Jangan
sampai kita sibuk dengan hal lain yang melalaikan dari ilmu. Jangan sampai juga
kita putus asa karena merasa berat menuntut ilmu, semua butuh perjuangan. Tidak
heran jika al Imam asy Syafi’i rahimahullah sampai mengatakan,
مَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ
سَاعَةً تَجَرَّعَ ذُلُّ
الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ
وَ مَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ
شَبَابِهِ فَكَبِّرْ عَلَيْهِ
أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ
Barangsiapa yang tidak
pernah mencicipi pahitnya belajar
Maka dia akan meneguk
hinanya kebodohan di sepanjang hidupnya
Barangsiapa yang tidak
menuntut ilmu di masa muda
Maka bertakbirlah
empat kali, karena sungguh dirinya telah wafat [Diwan al Imam asy Syafi’].
.:: Jagalah waktumu karena ia tidak akan berulang.
Waktu, salah satu ni’mat yang dianggap sepele dan sering
dilalaikan oleh kebanyakan manusia khususnya para pemuda. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ada dua ni’mat yang dilalaikan oleh manusia, manusia tertipu
dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu kosong.” [HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam
kitab Al-Jami’].
Jangan sampai kita hanya menghabiskan waktu kita hanya untuk
hal-hal yang sia-sia seperti menonton bola, kongkow-kongkow, dan perbuatan
sia-sia lainnya. Isilah waktu-waktu yang kita miliki untuk belajar, untuk
menghafalkan Al-Qur’an dan hadist, untuk berdakwah dan hal-hal lainnya yang
bermanfaat. (Redaksi-HASMI).
.:: Wallahu Ta’ala
‘Alam ::.
0 komentar:
Posting Komentar